Menawarkan Kambing Alpine Ras Murni yang Meningkatkan Kualitas Genetik

Gibas Barokah Farm (GB Farm) menjual kambing Alpine ras murni yang meningkatkan kualitas genetik kambing di peternakan. Alpine dikenal juga dengan nama Alpine merupakan salah satu jenis kambing yang populer sebagai kambing perah. Dari segi ukuran, kambing Alpine sebenarnya berukuran sedang, artinya tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil. Namun seperti setiap jenis kambing, Pegunungan Alpen memiliki ciri khasnya masing-masing. Misalnya, ciri yang paling menonjol dari kambing Alpine adalah tanduknya.
Yang salah dengan tanduk dan telinga kambing ini berdiri tegak. Berada di lereng pegunungan Alpen membuatnya terbiasa dengan suhu yang dingin dan cuaca yang bervariasi. Selain kebal terhadap segala macam cuaca, masih banyak keuntungan menjadi ras kambing Alpine.
Kabar baiknya, kita yang tinggal di Indonesia bisa mengimport kambing full blood atau purebred. Misalnya saja kambing yang darahnya 100% murni keturunan Alpen yang dipelihara. Itulah sebabnya kambing Alpine mampu meningkatkan genetika peternakan secara keseluruhan. Jika Anda salah satu orang, baik perorangan maupun peternakan, yang tertarik dengan peternak kambing Alpine ras murni. Anda dapat membuat janji untuk memesan kambing Alpine untuk GB Farm sekarang juga.

Jual Kambing Alpine Fullblood, Cari Tahu Lebih Lanjut

Kambing Alpine merupakan hewan perah berukuran sedang dengan kualitas susu berstandar internasional. Kambing jenis ini tidak memiliki warna atau corak yang jelas, namun biasanya berwarna coklat atau hitam. Kambing Alpen memiliki tanduk berdiri, telinga lurus, dan tubuh proporsional. Jenis kambing Alpine yang pertama merupakan produk dari Pegunungan Alpen. Namun hingga saat ini, kambing ini telah banyak dibudidayakan di seluruh dunia. Salah satunya adalah peternakan kekinian yang berlokasi di Australia, sebagai pusat impor dan ekspor kambing ras.
Memasarkan kambing Alpine yang fullblood menawarkan banyak keuntungan bagi hewan ternak. Kambing jenis ini mampu meningkatkan kualitas genetik hewan, termasuk produksi susu dari kambing perah lokal.
Kambing Alpine dewasa memiliki berat 60 hingga 80 kilogram, dengan tinggi 70-80 sentimeter. Warna kambing Alpine yang paling sering digunakan antara lain hitam dan coklat, namun putih, abu-abu atau campuran berbagai warna juga ditawarkan. Kemampuan membuat produk susu dari kambing Alpine sungguh luar biasa, banyak orang yang memanfaatkannya sebagai bahan dasar pembuatan kebutuhan sehari-hari. Sebagai bahan baku produksi mentega, susu serta es krim bahkan sabun kecantikan yang terbuat dari susu kambing.
Selain itu, karena kualitasnya yang tidak perlu diragukan lagi, susu kambing Alpine seringkali menggantikan susu sapi. Secara umum, ada dua jenis. Yang pertama adalah kambing Alpine berdarah murni atau fullblood yang merupakan ras genetik asli Perancis (Alps).
Yang kedua adalah The American Alpine yang merupakan hasil persilangan antara kambing French Alpine dengan kambing dalam negeri Amerika. Untuk ras yang kedua sama halnya jika kita mengawinkan kambing berdarah Alpine dengan kambing lokal Indonesia.

Fakta Unik Kambing Alpine Inggris

Kambing British Alpine merupakan kambing perah berukuran sedang dengan bulu keriting yang menjalar di sekujur tubuhnya. Tahukah Anda bahwa kambing Alpine merupakan satu-satunya jenis kambing yang memiliki telinga dan tanduk lurus, serta warna campuran?
Kambing umumnya ditemui dengan corak campuran, kemudian telinga atau tanduknya harus mengarah ke atas atau tidak tegak. Berbeda halnya dengan Alpen atau Alpine yang menjadikannya cukup unik. Selain itu, berikut beberapa fakta menarik tentang kambing Alpine.
1. Daya Tahan Tubuh Luar Biasa
GB Farm menjual kambing Alpine dengan kualitas genetik 100% asli ras murni. Hewan ras ini memiliki daya tahan yang luar biasa. Kita tahu bahwa daerah asal di mana Anda bisa menemukan kambing Alpine adalah lereng dan punggung Pegunungan Alpine yang sangat dingin.
Namun mereka yang hadir juga sudah bisa merasakan perubahan suhu menjadi panas. Dengan evolusi ratusan tahun dan sejarah evolusi yang panjang, genetika kambing Alpine sangat kuat terhadap fluktuasi cuaca. Jika kita membandingkannya dengan kambing fullblood lain yang diimpor dari Amerika, kemampuan daya tahan Alps jelas paling mengesankan. Oleh karena itu, Pegunungan Alpen adalah pilihan ideal bagi peternakan yang berkonsentrasi pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi susu kambing.
2. Lebih mudah diatur dengan manusia
Alasan lainnya mungkin karena kambing Alpine lebih jinak terhadap manusia. Jinak di sini bukan berarti kambing ini tidak mempunyai libido kawin yang tinggi. Mereka masih memiliki libido seksual yang tinggi, namun pada dasarnya mereka jinak.
Daerah asal yang biasa dilewati manusia, menurunkan kewaspadaan Pegunungan Alpen. Ketika mereka mendapat perlakuan kasar dan kejam maka kambing Alpine siap melawan situasi dengan tanduk terangkat. Sungguh menakjubkan bagaimana orang yang patuh bisa menjadi kuat jika Anda merasa terintimidasi.
3. Bertanduk, dan mempunyai Ukuran Badan Standar
Potensi bisnis kambing Alpine sangat besar, mulai dari produk susunyacts dan penjualan kembali kambing persilangan Alpine. Data ini menegaskan bahwa kambing Alpine merupakan satu-satunya jenis hewan yang memiliki telinga lurus. Kambing Alpine merupakan satu-satunya jenis kambing yang memiliki telinga dan tanduk lurus, serta tersedia dalam berbagai warna.
Dimensi tubuh Pegunungan Alpen yang standar namun mampu menghasilkan susu dalam jumlah banyak itulah yang menjadi daya tarik utamanya. Apa manfaat dari ukuran tubuh ini? Sebagai hewan ternak, kita tidak perlu memberi makan banyak. Jika dilihat dibandingkan dengan kambing broiler Boer, tentu saja kambing Alpen makannya jauh lebih sedikit. Ternak mungkin masih menghemat pakan, namun mendapat manfaat luar biasa dari produksi susu.
4. Cepat Dewasa Seksual
Fakta kambing Alpine selanjutnya adalah hewan peliharaan yang berasal dari pegunungan Alpen di Perancis. Kematangan seksualitas kambing Alpine antara 4 – 5 bulan. mereka bisa mat. Asalkan berat minimumnya berada dalam batas normal dan berada pada kisaran 35 kilogram (75 pon).
Rata-rata waktu kehamilan kambing Alpine adalah 150 hari, bisa lebih atau kurang beberapa hari. Produktivitas luar biasa, paling sering lahir anak kembar. Menurut informasi dari Wikipedia, tidak jarang anak kembar memiliki lima anak sekaligus.
5. Produksi Susu Kualitas Internasional
Karena banyaknya fakta dan karakteristik kambing Alpine, susu yang mereka hasilkan sangat berkualitas. Peternak dapat memerah susu kambing Alpine rata-rata dalam waktu 6 bulan. Masa laktasi kambing Alpine memungkinkan peternak mendapatkan produksi susu yang banyak.
Bukan hal yang aneh jika peternakan menerapkan perkawinan silang antara kambing Alpen dan kambing perah lokal Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendapatkan seluruh manfaat dan keuntungan genetik dari kambing Alpen dan kambing perah Indonesia, namun dengan biaya produksi yang lebih rendah. Pasalnya, mendatangkan kambing Alpine betina dan jantan fullblood tidak hemat biaya. Alternatifnya adalah dengan membawa satu ekor anak anjing fullblood kemudian merawatnya dan mengawinkannya dengan kambing perah setempat. Meski masih ada risiko kegagalan, hal ini merupakan tantangan besar bagi peternak susu kambing.
#kambingalpine #kambingalpen #britishalpine #hargakambingalpen #jualkambingalpen #alpengoat #kambingtoggenburg