Membeli mobil bekas bisa menjadi pilihan cerdas bagi banyak orang yang ingin memiliki kendaraan pribadi tanpa harus mengeluarkan dana sebesar membeli mobil baru. Namun, di balik harga yang lebih miring, ada berbagai aspek penting yang harus diperhatikan agar tidak tertipu atau mengalami kerugian di kemudian hari.
Mengapa Mobil Bekas Jadi Pilihan?
Tidak bisa dipungkiri, harga mobil baru cenderung mengalami depresiasi yang signifikan di tahun-tahun awal. Bahkan, dalam tiga tahun pertama, mobil baru bisa kehilangan hingga 30%–40% dari nilainya. Inilah alasan utama mengapa mobil bekas lebih diminati sebagian orang, terutama yang ingin kendaraan layak pakai dengan harga lebih terjangkau.
Selain itu, pajak kendaraan, biaya asuransi, dan biaya administrasi lainnya pada mobil bekas umumnya lebih rendah dibandingkan mobil baru.
Kelebihan dan Risiko Membeli Mobil Bekas
Kelebihan:
-
Harga Lebih Murah: Tentu saja, mobil bekas ditawarkan dengan harga jauh lebih rendah dibandingkan mobil baru.
-
Nilai Depresiasi Lebih Lambat: Karena depresiasi paling tajam sudah terjadi, harga mobil bekas cenderung lebih stabil jika dijual kembali.
-
Bisa Dapat Tipe Lebih Tinggi: Dengan budget tertentu, pembeli bisa mendapatkan mobil bekas tipe lebih tinggi daripada tipe baru di kelas yang sama.
Risiko:
-
Kondisi Tidak Selalu Terjamin: Mobil bekas bisa menyimpan masalah tersembunyi jika tidak diperiksa dengan teliti.
-
Riwayat Pemakaian Tidak Selalu Jelas: Apakah mobil pernah mengalami kecelakaan? Apakah odometernya asli? Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab dengan bukti, bukan sekadar kata-kata penjual.
-
Biaya Perawatan Bisa Lebih Mahal: Komponen yang sudah lama bisa memerlukan penggantian lebih cepat.
Langkah-Langkah Membeli Mobil Bekas
Untuk meminimalisasi risiko dan memastikan Anda mendapatkan mobil bekas berkualitas, berikut langkah-langkah penting yang perlu Anda lakukan:
1. Tentukan Anggaran dan Kebutuhan
Sebelum memulai pencarian, tentukan dulu anggaran maksimal yang siap Anda keluarkan. Jangan hanya mempertimbangkan harga beli, tapi juga biaya tambahan seperti balik nama, servis awal, asuransi, dan pajak. Selain itu, tentukan kebutuhan utama Anda: apakah mobil untuk keluarga, keperluan kerja, atau perjalanan jarak jauh?
2. Riset dan Bandingkan Harga
Gunakan situs-situs jual beli mobil bekas seperti OLX, Mobil123, atau Carsome untuk membandingkan harga mobil yang Anda incar. Pastikan harga tersebut masuk akal sesuai dengan tahun produksi, jarak tempuh, dan kondisi umum kendaraan.
3. Cek Legalitas dan Dokumen
Pastikan BPKB dan STNK asli serta sesuai dengan nomor rangka dan mesin. Jangan lupa periksa status pajak kendaraan dan apakah ada tunggakan. Jika membeli dari showroom, minta salinan faktur pembelian pertama untuk menghindari kendaraan curian atau bodong.
4. Periksa Kondisi Fisik Mobil
Periksa bagian eksterior dan interior mobil. Cari tanda-tanda bekas tabrakan atau perbaikan besar seperti bekas dempul tidak rata, warna cat berbeda, atau celah antar panel yang tidak simetris. Di interior, periksa fungsi semua tombol, kualitas jok, kondisi dashboard, dan bau interior (hindari bau apek atau lembap yang bisa mengindikasikan bekas banjir).
5. Tes Jalan
Langkah ini sangat penting. Rasakan kenyamanan suspensi, respons setir, suara mesin, dan transmisi. Dengarkan apakah ada suara aneh saat mobil dijalankan. Pastikan rem berfungsi normal, mobil tidak menarik ke satu sisi saat pengereman, dan perpindahan gigi (jika matic) halus.
6. Cek Riwayat Servis
Idealnya, mobil bekas yang akan Anda beli memiliki buku servis yang lengkap dan rutin di bengkel resmi. Ini menjadi indikasi bahwa mobil dirawat dengan baik oleh pemilik sebelumnya.
7. Gunakan Jasa Inspeksi Independen
Jika Anda ragu menilai kondisi mobil sendiri, gunakan jasa inspeksi mobil independen seperti Otospector atau Mobilbekas.id. Mereka akan memeriksa mobil secara menyeluruh dan memberi laporan objektif, termasuk kemungkinan mobil bekas banjir, bekas tabrakan, atau manipulasi kilometer.
Beli dari Perorangan vs Showroom
Perorangan:
-
Harga bisa lebih murah
-
Bisa langsung bertanya ke pemilik pertama
– Tidak ada garansi
– Lebih berisiko jika tidak tahu cara mengecek kendaraan
Showroom/Dealer:
-
Beberapa menyediakan garansi terbatas
-
Bisa urus balik nama sekaligus
– Harga lebih tinggi dari perorangan
Merangkum dari Cuitan Rakyat, jika Anda membeli dari dealer mobil bekas bersertifikat (certified used car), biasanya mereka telah melakukan inspeksi menyeluruh dan menyediakan garansi tertentu, meski tentu saja harganya lebih tinggi.
Tips Tambahan
-
Jangan tergesa-gesa. Bandingkan beberapa unit sebelum memutuskan.
-
Ajak teman atau teknisi yang paham otomotif saat melihat mobil.
-
Hindari transaksi tanpa melihat mobil secara langsung.
-
Waspadai penawaran yang terlalu murah dari harga pasaran.
Kesimpulan
Membeli mobil bekas memang mengandung risiko, tetapi dengan pengetahuan yang cukup dan langkah yang tepat, Anda bisa mendapatkan kendaraan berkualitas dengan harga bersahabat. Jadikan proses ini sebagai investasi jangka panjang, bukan sekadar penghematan sesaat. Dengan riset, kesabaran, dan kehati-hatian, mobil bekas bisa menjadi solusi tepat untuk mobilitas Anda sehari-hari.